22 Oktober 2025 - 23:02
Source: Parstoday
BRICS dan Perannya dalam Tatanan Energi Global Baru: Dari Gas Alam hingga Teknologi Rendah Karbon

Menjelang pembentukan tatanan baru energi global, negara-negara anggota BRICS dengan pangsa utama konsumsi dan cadangan gas alam dunia, sedang menetapkan peta jalan bagi industri energi di era industrialisasi digital.

Dunia berada di ambang transformasi bersejarah; era industrialisasi baru, di mana energi telah menjadi fondasi bagi perkembangan teknologi, kecerdasan buatan, dan ekonomi digital. Sementara itu, negara-negara anggota BRICS, dengan cadangan energi yang besar dan pangsa konsumsi global yang terus meningkat, sedang mendefinisikan ulang peran mereka dalam tatanan energi global yang baru. Menurut Pars Today, Forum Gas Internasional St. Petersburg ke-14, yang baru-baru ini diselenggarakan dengan partisipasi puluhan ribu pakar internasional dari 53 negara, merupakan panggung untuk menunjukkan tekad serius kelompok tersebut untuk memainkan peran strategis dalam masa depan energi global. Dalam paket berita dari Pars Today ini, peran BRICS dalam tatanan energi global yang baru dikaji sebagai berikut:

BRICS; Pemain Utama dalam Perimbangan Energi Global

Statistik yang disajikan di Forum St. Petersburg menunjukkan transformasi signifikan dalam geografi konsumsi energi global. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dari Tiongkok dan Asia Barat hingga Asia Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin kini menyumbang 60 persen konsumsi gas global, dan porsi ini diperkirakan akan mencapai 70 persen pada tahun 2050. Sementara itu, tiga kekuatan BRICS (Rusia, Tiongkok, dan India) sendiri menyumbang hampir 39 persen konsumsi gas global.

Proyek Transmisi Gas Mega; Jalan Tol Energi ke Timur

Sebagai salah satu dari tiga konsumen gas utama dunia, Rusia telah memantapkan dirinya sebagai pemain kunci di pasar energi global, memproduksi lebih dari 685 miliar meter kubik gas alam dan memiliki cadangan terbukti sebesar 67 triliun meter kubik. Menteri Energi Rusia Sergey Tsivilyov mengumumkan perjanjian yang mengikat untuk implementasi proyek Power of Siberia 2 dengan kapasitas 50 miliar meter kubik pada Forum Gas Internasional St. Petersburg ke-14. Menteri Energi Rusia menekankan bahwa jaringan pipa Power of Siberia saat ini telah mencapai kapasitas penuhnya sebesar 38 miliar meter kubik per tahun dan proyek perluasannya telah dimulai.

Revolusi LNG; Transformasi Pasar Energi

Pengembangan pasar gas alam cair (LNG) telah menjadi fokus strategis lain bagi industri energi Rusia. Negara ini saat ini memproduksi 34 juta ton gas alam cair per tahun, setara dengan 8 persen dari produksi global. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 100 juta ton pada tahun 2030. "Pasar utama pertumbuhan ekspor LNG Rusia meliputi India, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), dan Asia Tenggara, yang semuanya merupakan negara-negara BRICS atau negara-negara yang selaras," ujar pakar industri energi Anzhelika Eremeeva.

Beralih ke energi masa depan; Berkolaborasi dalam teknologi rendah karbon

Selain mengembangkan bahan bakar fosil, negara-negara BRICS semakin berfokus pada energi rendah karbon dan terbarukan. Menurut Nelli Semenova, pakar kerja sama energi, Tiongkok, India, Brasil, dan Rusia bekerja sama erat dalam proyek-proyek seperti energi surya, energi angin, bioenergi, dan pengembangan teknologi hidrogen. Menurut para ahli, dalam dekade berikutnya Rusia akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dengan reaktor berpendingin gas suhu tinggi, yang akan diintegrasikan dengan kompleks elektrolisis hidrogen dan sistem penangkapan dan penggunaan kembali karbon.

Arktik: Harta Karun Energi Masa Depan

Cadangan gas alam Rusia di Arktik juga mengesankan, diperkirakan mencapai 87 triliun meter kubik, menurut data yang dipresentasikan di Forum St. Petersburg. Mengekstraksi sumber daya ini membutuhkan teknologi canggih karena iklim yang keras dan geologi yang unik di kawasan tersebut. Di sela-sela Forum Gas Internasional St. Petersburg ke-14, teknologi pengeboran lepas pantai baru, sistem ekstraksi otomatis, dan teknologi penginderaan jarak jauh untuk mengeksplorasi sumber daya di paparan Arktik dipamerkan.

Energi, Fondasi Era Industri Baru

Para pakar perusahaan di Forum St. Petersburg meyakini bahwa di era industrialisasi baru, sumber daya energi bukan hanya sarana penyediaan cahaya dan panas, tetapi juga fondasi bagi pengembangan teknologi, kecerdasan buatan, dan pusat pemrosesan data. Meningkatnya kebutuhan listrik dan bahan bakar semakin memperkuat permintaan gas, minyak, dan bahan bakar alternatif. Peran BRICS dalam transformasi bersejarah ini akan sangat menentukan; sebuah blok yang saat ini sedang membentuk masa depan energi dunia, dengan sumber daya energinya yang melimpah dan teknologi modern. (MF)

Your Comment

You are replying to: .
captcha